Tuesday, December 15, 2009

REKRUTMEN PESERTA DIDIK

Pada pembahasan rekrutmen peserta didik ini, sebelumnya kita harus mengetahui apa sebenarnya fungsi dari lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan mempunyai berbagai fungsi. Dapat kita cermati dari fungsi tekhnis atau ekonomis, fungsi sosial, fungsi politik, fungsi pendidikan, dan fungsi spiritual.
  1. Jika dilihat dari fungsi tekhnis dan ekonomis, lembaga pendidikan berfungsi untuk memperbaiki ekonomi indvidu, keluarga ataupun masyarakat.
  2. Lembaga pendidikan berfungsi dalam konstribusi pada tatanan  sosial yaitu hubungan antar manusia dan konstribusi pada peradaban contohnya dapat menanamkan budaya disiplin pada setiap orang. Budaya lama yang baik dapat menimbulkan efisiensi yang out of date. Budaya yang kurang baik sebaiknya diperbaiki agar menjadi baik.
  3. Pada fungsi politik, lembaga pendidikan berfungsi untuk kepentingan negara dimana warga negara tahu hak dan kewajibannya dalam hal kepemimpinan, partisipasi, demokrasi, kewenangan dan lain-lain.
  4. Lembaga pendidikan menimbulkan proses transformasi Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi serta budaya yang mengembangkan efek layananan masyarakat.Transformasi berarti apa yang anda lakukan harus ada eksistensinya.
  5. Fungsi lembaga pendidikan dalam spiritual adalah berfungsi memahami hakikat kemanusiaan dan kesempurnaan Sang Pencipta. Pendidikan harus membuat kita mengetahui kesederhanaan.
Perekrutan peserta didik adalah suatu proses pencarian dan pemikatan calon peseta didik yang mampu untuk mendaftarkan sebagai calon peserta didik disuatu lembaga pendidikan tertentu. Tahapan rekrutmen peserta didik dapat dicari dengan penyertaan form atau aplikasi pendaftaran. Pelaksanaan rekrutmen dapat dilakukan sendiri di sekolah, kolektif atau lembaga rekrutmen.
Hal-hal yang harus di tentukan dalam rekrutmen peserta didik :
  • Penentuan lembaga pendidikan; setiap lembaga pendidikan harus menentukan apa saja yang menjadi tujuan lembaga pendidikan tersebut didirikan agar kegiatan pendidikan dapat terarah sesuai dengan tujuan.
  • Penentuan kriteria peserta didik yang akan diterima. Tentunya penentuan kriteria harus disesuaikan dengan tujuan.
  • Membuat estimasi jumlah rombongan belajar secara keseluruhan.
  • Penentuan jumlah peserta didik tahun ini. 
  • Penentuan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan memperhatikan kriteria gender, prestasi calon peserta didi dan lain-lain.
Sumber rekrutmen dapat dilakukan melalui :
  1. Walk ins dengan cara mencatat calon peserta didik yang tertarik dengan lembaga  pendidikan tersebut walaupun calon peserta didik hanya bermaksud untuk melihat-lihat.
  2. Internet dengan cara membuat blog atau membuat iklan di internet.
  3. Advertising; Want ad yaitu dengan cara mengurangi informasi secara lengkap termasuk dengan cara mengurangi informasi Biaya yang harus dikeluarkan, dan blind ad yaitu dengan cara memberikan informasi terbatas.
  4. Melalui lembaga pendidikan yang setingkat dibawah atau bukan.
  5. Melalui organisasi atau komunitas, melalui komunitas atau organisasi informasi dari mulut ke mulut dapat terlaksana.
  6. Open house; dengan cara mempersilahkan para calon peserta didik melihat sarana dan prasarana yang ada pada lembaga pendidikan tersebut.
Evaluasi dalam rekrutmen dilakukan untuk mengetahui efektivitas dalam rekrutmen. Evaluasi dapat dilihat dari :
  • Jumlah pendaftarannya
  • Jumlah yang diusulkan untuk diterima.
  • Jumlah yang diterima sesuai dengan target atau tidak.
  • Pemanfaatan saluran rekrutmen dilakukan dengan efektif atau tidak.
  • Pelaksanaan rekrutmen.
  • Biaya-biaya
Terdapat berbagai kendala yang dihadapi dalam rekrutmen,  kendala-kendala tersebut diantaranya :
1. Kebijakan organisasional, dapat dilihat dari :
  • Kenaikan kelas, kelulusan, mutasi.
  • Biaya pendidikan
  • Penerimaan siswa lokal atau luar kota.
2. Supply and demand.
3. Kondisi lingkungan eksternal dipengaruhi oleh kondisi ekonomis dan persaingan.

4. Persyaratan peserta didik yang diterima yang tidak sepenuhnya dimiliki oleh calon peserta didik.

Sunday, November 22, 2009

SELEKSI, PENEMPATAN & ORIENTASI



Pada pertemuan ke 6, Pak Amri menjelaskan tentang seleksi, penempatan dan orientasi. untuk itu pertama kita akan membahas tentang seleksi terlebih dahulu.
SELEKSI
Seleksi merupakan serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Dimana penyeleksian merupakan perpaduan antara kebutuhan pelamar dan kebutuhan lembaga pendidikan. Jika antara pelamar dan lembaga pendidikan memiliki kebutuhan yang berbeda maka pelamar tidak di terima dalam proses penyeleksian.
Tantangan dalam seleksi terdiri atas :
1. Tantangan Supply; tantangan supply merupakan tantangan yang terkait dengan ketersediaan calon.
  • Dapat dikatakan positif jika makin banyak pelamar maka makin mudah untuk memilih yang terbaik. 
  • Dapat dikatakan negatif jika banyak pelamar maka pekerjaan administrasi semakin bertambah, waktu yang dibutuhkan juga semakin lama, dibutuhkan sumber daya yang lebih banyak. Jika dalam proses seleksi terdapat banyak pelamar, maka biaya yang dibutuhkan juga semakin besar.
2. Tantangan Etnis
  • Kesetaraan gender; apakah siswa yang akan diterima semuanya wanita atau laki-laki?
  • Familly sistem (KKN); proses penerimaan siswa baru karena adanya rekomendasi atau dengan tes
  • Sogokan (surat sakti); dapat berbentuk uang.
  • Transparansi, 
3. Tantangan Organisasional
  • Visi dan misi organisasi; kejelasan untuk melihat dan menunjukan kepastian keberadaan sekolah tersebut.
  • Keterbatasan: sarana, pembiayaan dan alokasi.
  • Materi layanan
  • Sumber daya manusia

Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses seleksi :
1. Seleksi Administratif
  • Untuk mengetahui secara administratif telah terpenuhi
  • Seleksi administratif mencangkup : a. pengisian formulir, b. bukti pembayaran seleksi jika ada, c. kelengkapan dokumen pendukung (ijazah, NEM, Sertifikat), d. ketentuan lain-lain
2. Tes-tes, alat bantu untuk memadukan kriteria yang diterima dengan kondisi calon siswa atau pelamar.
  • Alat tes harus memenuhi standar, harus valid dan reliabel.
  • Tidak semua indikator yang ditetapkan bisa diukur dengan tes.
  • Materi tes terdiri dari psiko tes, pengetahuan (potensi akademik), performance.
  • Harus memperhatikan aspek kelayakan (feasibility) dan fleksibilitas.
3. Wawancara seleksi 
  • Percakapan formal dan mendalam yg dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal yang dapat diterima (acceptability) calon.
  • Tipe wawancara: individual, kelompok.
  • Jenis pertanyaan: tidak terstruktur, terstruktur, campuran, problem solving, stress interview.
  • Pewawancara harus active listening, ramah, menunjukkan perhatian kepada orang lain.
  • Terminasi; beri kode jika waktu habis.
  • Evaluasi hasil wawancara ; pada saat wawancara harus menggunakan acuan. 
Kesalahan dalam wawancara
  • Hallo effect -- menggunakan data terbatas, berprasangka tentang hal-hal lain
  • Leading question -- mengarah pada jawaban yang diinginkan pewawancara
  • Personal biases  -- prasangka pewawancara terhadap kelompok tertentu
  • Domininasi pewawancara -- menggunakan waktu untuk menceritakan diri sendiri pewawancara atau tidak relevan dengan materi pewawancara. 
4. Pemeriksaan referensi  
  • Personal references; informasi karakter calon dari orang-orang yang mengenal secara dekat.lebih menekankan aspek positif dari calon. Muatan terdiri dari kemampuan akademik, kemampuan  finansial, kemampuan menjalani proses pendidikan
  • Performance references; referensi yang menggambarkan kemampuan atau prestasi calon -- dibuktikan dgn fotocopy dokumen. 
5. Evaluasi medis
  • Menunjukkan kesehatan calon siswa.
  • Pelaksana : lembagaĆ   pendidikan secara mandiri atau menyerahkan kepada lembaga kesehatan. 
  • Arah : a. mengurangi alokasi anggaran untuk kesehatan dan asuransi,  b. Agar calon lancar mengikuti proses pendidikan tanpa halangan kesehatan.
6. Keputusan penerimaan
  • Media : papan pengumuman, surat, jaringan internet, telpon.
  • Materi: a. hanya yang lulus, b. termasuk cadangan, c. yang tidak diterima juga diumumkan.

PENEMPATAN
1. Menempatkan calon yang lulus seleksi pada kelas yang sesuai dengan kemampuan atau kondisi lain peserta didik. 
2. Dasar penempatan dapat dilakukan dengan melihat :


  • Hasil seleksi
  • Homogen atau heterogen 
  • Jadwal belajar
  • Gender 
  • Lain-lain  
ORIENTASI / INDUKSI

1. Memperkenalkan siswa baru terkait hak dan kewajiban, dengan organisasi, dengan siswa lain.
2. Muatan materi orientasi terdiri dari  

  • Masalah-masalah organisasional
  • Perkenalan
  • Hak dan kewajiban
  • Fasilitas
  • Mekanisme, prosedur, ketentuan tentang: pembelajaran, pembimbingan, ujian.
3. Bentuk 
  • Formal : ada acara khusus yang bersifat formal.
  • Informal (buddy system); siswa baru diajak berkeliling melihat fasilitas dan menemui pihak-pihak terkait yang ada disekolah baru.

4. Manfaat orientasi 
  • Dengan orientasi siswa dapat melakukan penyesuaian diri dengan keadaan sekolah barunya.
  • Optimalisasikan kemampuan yang ada dalam dirinya.
  • Dengan orientasi dapat menumbuhkan kohesivitas.

Saturday, October 17, 2009

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Pada pertemuan ke-3 mata kuliah Manajemen Peserta Didik, Bapak Amril Muhammad selaku dosen kami, menjelaskan materi perkulihan tentang "Psikologi Perkembangan". Awalnya Beliau menjelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan kepada kami. Beliau menjelaskan bahwa;
  • Pertumbuhan  adalah perubahan yang bersifat kuantitatif mengenai aspek fisik atau biologis. Pertumbuhan berhubungan dengan; ukuran tubuh (tinggidan berat), proporsi tubuh, pertumbuhan tulang, pertumbuhan otot dan lemak, sistem susunan syaraf pusat, ciri-ciri seks, pertumbuhan gigi.
  • Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani. Perkembangan terjadi karena faktor kematangan dan belajar, faktor bawaan dan lingkungan. Walau pola perkembangan sama tetapi kecepatan perkembangan berbeda-beda.

Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan memiliki berbagai kebutuhan,  diantaranya kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contohnya adalah seperti sembilan bahan makanan pokok atau sembako, rumah tempat tinggal, pakaian, dan lain sebagainya.

Kebutuhan sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya menunjang kebutuhan primer. Misalnya seperti makanan yang bergizi, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, perumahan yang baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategori mewah.
Kemudian Pak Amril Menjelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kesimpulan yang saya dapat ; 
  • Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera. Contoh : Kita butuh makan, kalau kita tidak makan maka kita akan merasa sakit. 
  • Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang. Contoh : Kita ingin makan di restoran kalau kita tidak dapat memenuhi keinginan kita karena tidak mempunyai banyak uang, kita masih tetap dapat makan di tempat lain yang harga makanannya jauh lebih murah.
Aliran Psikoper
  1. Asosiasi; John Lock mengatakan bahwa manusia dilahirkan seperti kertas putih yang kemudian diisi dengan pengalaman. Pengalaman dapat dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pengalaman luar dan pengalaman dalam. Pengalaman Luar adalah pengalaman yang diperoleh dengan panca indra yang menimbulkan "sensation". Pengalaman dalam adalah Pengalaman mengenai keadaan dan kegitan batin sendiri yang menimbulkan "reflexsi".
  2. Aliran gestalt; perkembangan adalah proses deferensiasi. Dalam proses deferensiasi ini yang merupakan primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder.
    Ketika Behaviorisme berkembang pesat di Amerika Serikat, maka di negara Jerman muncul aliran yang dinamakan Psikologi Gestalt (arti kata Gestalt, dalam bahasa Jerman, ialah bentuk, pola, atau struktur). Para psikolog Gestalt yakin bahwa pengalaman seseorang mempunyai kualitas kesatuan dan struktur. Aliran Gestalt ini muncul juga karena ketidakpuasan terhadap aliran strukturalis, khususnya karena strukturalis mengabaikan arti pengalaman seseorang yang kompleks, bahkan dijadikan elemen yang disederhanakan. Aliran psikologi Gestalt mempunyai banyak tokoh terkemuka, antara lain Wolfgang Kohler, Kurt Koffka, dan Max Wertheimer.


  3. Aliran sosiologis; Perkembangan merupakan proses sosialisasi.
Perkembangan Intelektual (remaja) 
    a. Deduktif Hipotesis
  • Mengawali pemikiran bersifat teoritis
  • Menganalisis masalah
  • Mengajukan pendapat atau prediksi
  • Mencari hubungan antara proposal 
    b. Menganalisis masalah
    c. Mengajukan cara penyelesaiaan masalah
    d. Mengajukan pendapat

Implikasi dalam dunia pendidikan 
  • Memberikan kesempatan untuk diskusi, memberikan tugas penulisan makalah.
  • Mengamati kecenderungan siswa untuk berpartisipasi.
  • Jangan batasi pengetahuan mereka dan kecakapan untuk memanfaatkan yang diketahui.
  • Kadang kesulitan menangkap konsep-konsep abstrak.
  • Diskusi dapat membantu meningkatkan pemahaman.
  • Guru perlu menjelaskan konsep yang abstrak secara simpatik.
  • Beri peluang untuk melakukan penjelajahan.
  • Berikan tugas-tugas yang menantang.
  • Diusahankan munculnya minat jangka panjang. Relevansi dengan kehidupan masa depan.
  • Materi pembelajaran mengandung nilai-nilai instristik (bermakna bagi kehidupan).
  • Pembelajaran yang melibatkan pembelajaran secara aktif.
  • Peluang berekspresi dan berkarya.
  • Metode pembelajaran menggunakan keterampilan proses dan penemuan.

Perencanaan Peserta Didik


Pada pertemuan ke-4. Bapak Amril Muhammad menjelaskan kepada kami mengenai "Perencanaan Peserta Didik" pada mata kuliah manajemen peserta didik. Perencanaan merupakan langkah awal untuk melakukan suatu kegiatan.
Pada dasarnya pengertian perencanaan adalah:
  1. Perencanaan dibuat untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang.
  2. Pengambilan keputusan --- memilih alternatif terbaik --- beberapa alternatif.
  3. Sistematis; Menggunakan langkah-langkah dan prinsip-prinsip tertentu dapat dikatakan dengan menggunakan prinsip ilmiah (sesuai dengan  fakta dan data).
  4. Untuk mencapai tujuan yang ingin kita capai.
Perencanaan pendidikan adalah penentuan urutan tindakan, prakiraan biaya, serta penggunaan waktu untuk mengelola peserta didik yang didasari atas fakta dan data dengan memperhatikan prioritas yang wajar, bersifat efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.

Untuk apa kita membuat suatu perencanaan???
  1. Perencanaan dibuat untuk menentukan arah dan tujuan
  2. Perencanaan dibuat untuk menentukan apa yang akan dikerjakan
  3. Perencanaan dibuat untuk menentukan kapan dikerjakan
  4. Perencanaan dibuat untuk menentukan bagaimana cara mengerjakannya
  5. Perencanaan dibuat untuk menentukan siapa yang mengerjakan
Bagian dari Perencanaan Peserta didik:

Jalur Formal:
TK, SMP, SMA, Pesantren, MA, MTS, MI, SMK.


Faktor Eksternal
  • Industry and marketing; kita harus mengetahui keadaan pasar di daerah yang menjadi tujuan kita.
  • Competitor; kita harus mengetahui siapa dan bagaimana para pesaing kita.
  • Political and regulatory
  • Social
  • Human resources; sumber daya manusia hendaknya merupakan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang sangat baik.
  • Macroeconomic; kita harus tepat sasaran, dilihat dari berbagai aspek terutama dari aspek perekonomi dalam mendirikan sebuah sekolah.
  • Technological. Tekhnologi yang semakin berkembang mengaharuskan kita memiliki dan memanfaatkan tekhnologi yang ada.
Interbal Resources Analysis
  • Financial; dalam perencanaan peserta didik kita haru mengetahui keuangan yang kita miliki
  • Human resources assesment
  • Marketing audit
  • Operation and analysis
  • Internal resources; R&D ( Research & Deveploment)
Dalam membuat perencanaan dalam pendidikan. Kita harus mengetahui muatan-muatan dari perencanaan pendidikan, diantaranya :

  • Strategi
  • Kebijakan
  • Program
  • Prosedur
  • Metode
  • Sistem
  • Anggaran
  • Standar yang dibutuhkan
Materi dalam Perencanaan Pendidikan
  • Rekrutmen; proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu sesuai dengan perencanakan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • Seleksi; suatu proses menemukan tenaga kerja (tenaga pendidik) yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Biasanya dengan menggunakan surat lamaran.
  • Penempatan; peserta didik di tempatkan di kelas jurusan sesuai dengan keahliannya.
  • Orientasi; program yang dirancang untuk menolong peserta didik ( yang lulus seleksi) mengenal sekolah tempat mereka melakukan kegiatan belajar mengajar.
  • Pengembangan;dapat di definisikan sebagai suatu proses merekayasa perilaku perta didik sehingga merekai dapat menunjukan prestasi dan hasil belajar yang maksimal.
  • BK; memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih giat belajar.
  • Mutasi; pemindahan sekolah peserta didik.
  • Fasilitas layanan; fasilitas layanan harus tersedia agar memudahkan segala aktivitas pembelajaran.
  • Pemberhentian; pemberhentian peserta didik dapat dengan cara kelulusan, drop out atau pindah sekolah.
Perencanaan peserta didik harus dibuat dengan sebaik mungkin agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar pembelajaran dengan baik. Sehingga kelak akan menciptakan generasi-generasi yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas nantinya.
Pembahasan perencanaan peserta didik ini juga bermanfaat bagi kami khususnya untuk dapat merancang persekolahan yang baik sesuai dengan apa yang kita inginkan.

PARADIGMA BARU MANAJEMEN PENDIDIKAN

Pada Pertemuan pertama Bapak Amril Muhammad selaku dosen Manajemen Peserta Didik menjelaskan kepada kami mengenai "Paradigma Baru Manajemen Pendidikan".

Perlu diketahui sebelumnya paradigma adalah seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Trend masa kini pun berbeda dengan trend masa depan. Setiap trend mengalami perkembangan dan perbedaan. Untuk menghadapi trend masa kini ke masa depan seseorang manajer pendidikan biasanya menghadapi trend tersebut dengan menggunakan paradigma baru. Untuk dapat menghadapi trend-trend tersebut, manajer pendidikan harus mampu bersikap :
  1. Kompetitif ; seseorang harus mampu bersaing untuk menghadapi trend. Kita harus tahu terlebih dahulu siapa dan bagaimana para pesaing kita sesungguhnya. Kunci sukses yang sesungguhnya adalah berawal dari kemampuan dan kemauan yang dimiliki oleh diri kita sendiri. Janganlah takut untuk berkompetisi.
  2. Transparan; maksud dari transparan disini adalah dalam melakukan suatu tindakan kita harus bersikap terbuka , tidak ada yang kita tutupi. Sehingga orang lain mampu menilai apa saja yang kita lakukan sesungguhnya.
  3. Spesialisasi; seseorang hendaknya menjadi seseorang yang spesial dalam bidangnya. 
  4. Profesionalisme; untuk bersikap profesional seseorang harus melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati dan selalu memperbaharui dan menambah kemampuan yang dia miliki.
  5. Dinamis; maksud dinamis bahwa seseorang harus  selalu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada, serta mampu melakukan penyesuaian diri dalam lingkungannya. 
  6. Adaptif; mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dan dengan trend-trend yang berkembang.  
Jika sikap-sikap tersebut dapat kita terapkan semaksimal mungkin, seorang manajer pendidikan akan dapat menghadapi trend-trend masa kini dan trend-trend masa depan dengan lebih baik. Untuk dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Maka terdapat tuntutan-tuntutan terhadap kompetensi sumber daya manusia; antara lain:

 a. Pengetahuan atau wawasan global  

  • Konseptual yang integratif dan  aplikatif
  • Orientasi pada solusi, inovasi dan kreatifitas 
  • Nilai-nilai Universal (Lintas Budaya)
b. Keterampilan global 

  • Komunikasi multi budaya ; kita dapat menguasai  bahasa-bahasa internasional seperti bahasa inggris, mandarin dan sebagainya.
  • Pemanfaatan tekhnologi informasi; dalam penggunaannya kita dapat menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi seefektif dan seefisien mungkin sehingga tujuan yang di inginkan dapat tercapai.
  • Pengembangan intelectual+ emotional+adversity Skill; sumber daya manusia berkualitas jika seseorang memiliki keseimbangan antara ketiga kecerdasan tersebut.
c. Sikap atau perilaku

  • Dinamis dan Flexible
  • Inisiatif dan Proaktif
  • Inovatif dan Kreatif
  • Mandiri atau Survive
        Kunci sukses dalam menghadapi trend dimana bukan sekedar hasil belajar dalam bentuk nilai raport atau ijazah tetapi dinilai dari karya atau prestasi yang kita buat. Maksudnya disini adalah jangan bangga memiliki nilai raport atau ijazah yang bagus, jika sesungguhnya kita tidak dapat menunjukan kemampuan yang kita miliki sebenarnya. Banggalah terhadap diri kita sendiri jika kita telah dapat membuat bangga orang-orang yang ada disekitar kita dengan prestasi-prestasi yang kita miliki.

Setidaknya harus ditanamkan lima prinsip hidup dalam diri kita, diantaranya:

  • be yourself.......
  •  if you not for yourself
  • who will be for you
  • do your best....
  • but be prepared for the worst

      Sebaik-baiknya seorang manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. Minimal kita harus dapat melakukan satu kebaikan dalam satu harinya dan kita jangan pernah takut untuk menghadapi trend-trend yang muncul dengan menggunakan paradigma baru yang kita miliki. Yang akan kita gunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.



Friday, October 9, 2009

Konsep Dasar Manajemen Kesiswaan

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya secara efektif dan efisien, untuk mencapai tujuan organisasi.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur (formal, informal, non formal); jenjang (dasar, menengah, tinggi) dan jenis pendidikan (umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, khusus) tertentu.
Jadi manajemen peserta didik adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran.
Fungsi Manajemen Peserta Didik terbagi menjadi 2, yaitu yang pertama adalah fungsi manajerial yang terdiri dari Planning, Organization, Actuating, Controling  (POAC). Kedua adalah fungsi operasional, yang terdiri dari rekrutmen, seleksi, penempatan, orientasi, Pengembangan, BK, layanan tambahan, pemberhentian, sistem informasi kesiswaa.

     A. Fungsi Manajerial. 
      a.  Perencanaan
1.    Pemilihan dan penetapan tujuan
Agar pemilihan dan penetapan tujuan tepat, prosesnya harus merupakan hasil analisis data yang diproyeksikan ke masa depan dalam bentuk harapan-harapan yang diusahakan untuk dicapai dengan melakukan berbagai kegiatan.
2.    Analisis kohort : menjelaskan akibat yg terjadi terhadap populasi kohort setelah diamati dan diikuti selama jangka waktu tertentu.
3.    Penentuan:
·         strategi
·         kebijakan
·         program
·         prosedur
·         metode
·         sistem
·         anggaran
·         standar yang dibutuhkan
       b.    Pengorganisasian
1.    Penentuan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai tujuan.
2.    Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau tim kerja.
3.    Penugasan tanggung jawab tertentu. Tanggung jawab adalah keharusan melaksanakan wewenang dengan sebaik-baiknya sebagai suatu kewajiban, agar hak untuk melakukan suatu tindakan tidak disalah gunakan.
4. Pemberian kewenangan.
        c.    Pengarahan.
Pengarahan berarti memelihara, menjaga, dan memajukan organisasi melalui setiap personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap usahanya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan.
Kegitan pengarahan dapat berbentuk sebagai berikut :
1.    Membuat orang mau bekerja
2.    Komunikasi
3.    Motivasi
4.    Disiplin
       d.    Pengawasan
1.    Apakah tujuan tercapai ?
2.    Kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan jangan terjadi lagi
3.    Penetapan standar
4.    Penentuan ukuran kinerja
5.    Pengukuran hasil pelaksaan ----- dibandingkan dengan standar
6.    Pengambilan tindakan koreksi -----bila ada penyimpangan

B. Fungsi Operasional

a.    Rekrutmen
1.    Membuat calon siswa terpikat
2.    Saluran informasi
3.    Evaluasi: jumlah pendaftar, jumlah yang diterima, jumlah yang masuk
4.    Form-form

b.    Penempatan
1.    Penempatan di kelas
2.    Penjurusan
3.    Manajemen kelas: posisi, moving class, staying class

c.    Orientasi
1.    Tujuan
2.    Materi : sejarah, fasilitas, hak dan kewajiban, personalia, tata tertib, tata krama
3.    Teknis, mekanisme, cara
4.    Waktu
5.    pelaksana

d.    Pengambangan
1.    Kurikuler ---- akademik
2.    Ko kurikuler
3.    Ekstra kurikuler
4.    Organisasi ---- kepemimpinan

e.    Bimbingan dan konsel
1.     merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang;
2.      mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;
3.      menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya;
4.      mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

f.     Fasilitas dan Layanan
1.    Beasiswa
2.    Kantin
3.    UKS, klinik, dokter kecil
4.    Sarana olahraga dan seni
5.    Sarana ibadah

g.    Pemberhentian
1.    Droup out
2.    Pindah ---- mutasi
3.    Lulus

Wednesday, October 7, 2009

KEGIATAN EKSTRA KURIKULER (EKSKUL) MEMAINKAN PERAN PENTING DALAM PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN MASA DEPAN


EKSKUL MELAHIRKAN PEMIMPIN MASA DEPAN

Ekskul investasi bagi diri sendiri
                Kita sering menjumpai atau bahkan mengalami sendiri ketika menjadi siswa mulai dari sekolah dasar (SD/SLTP) sampai dengan SMA bahkan sampai pada tingkat universitas. Banyak siswa/mahasiswa atau teman-teman kita yang aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, PMR, PA, KIR, musik teater dll), tanpa disadari aktifitas yang mereka lakukan sebenarnya menjadi investasi bagi diri sendiri, sebab banyak pemimpin-pemimpin negara dan pemimpin perusahaan (bisnisman) maupun organisasi besar sekarang ini mereka berasal dari siswa yang dulunya aktif mengikuti kegiatan di sekolah.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh institute Kepemimpinan dan manajemen (ILM) di Inggris yang melibatkan 500 orang pebisnis atau manajer menyimpulkan bahwa kebanyakan pemimpin masa depan sudah menampakkan tanda-tandanya, atau dikenali lingkungannya sejak usia dini.
Kegiatan ekstra kurikuler memiliki peran yang penting dalam melahirkan pemimpin masa depan sebab sepertiga laki-laki yang menjadi pemimpin dulunya adalah anggota pramuka, sementara 42% perempuan yang kini menjadi pemimpin dulu juga aktif dalam kegiatan di luar pelajaran atau sekarang dikenal dengan istila EKSKUL, dan 16% adalah anggota paduan suara serta 10 pemain musik dalam kelompok orkesta sekolah.(www.pertalhr.2007).

keseriusan, keaktifan dan keuletan
Oleh sebab itu keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekskul sangat penting sekali, karena berawal dari berorganisasi inilah akan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan bangsa. Pemimpin masa depan bangsa Indonesia adalah siswa-siswa yang sekarang lagi aktif mengikuti kegiatan ekskul di sekolah-sekolah.
Dalam berorganisasi siswa tidak hanya sekedar mengikuti organisasi, akan tetapi dibutuhkan keseriusan, keaktifan dan keuletan, dengan ini akan dapat melahirkan siswa yang mandiri, kreatif dan handal serta memiliki kemampuan untuk dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Karena dalam berorganisasi siswa tidak lepas dari berbagai macam rintangan, halangan, atau persoalan-persoalan yang muncul baik dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi, dari sinilah siswa memulai kreatifitasnya dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul.

PANDANGAN NEGATIF TERHADAP EKSKUL
Ada juga siswa yang memandang sebelah mata akan keberadaan ekskul, yang menganggap bahwa ekskul adalah kegiatan hura-hura, ajang untuk mencari……?, bahkan dijadikan tempat bagi siswa yang malas belajar di kelas, atau kegiatan yang tidak ada manfaatnya sama sekali, sebenarnya itu semua tidak benar, sebab kejadian-kejadian yang tidak baik dan pantas yang pernah terjadi di ekskul itu bukan karena organisasi secara universal tetapi disebabkan oleh oknum-oknum ekskul yang tidak bertanggung jawab, sehingga dapat mencemarkan nama baik organisasi.
Sanksi moral bagi siswa yang terbukti melakukan pelanggaran perlu ditindak oleh organisasi maupun pihak sekolah khususnya memberikan pengarahan, pembinaan dan bimbingan oleh Pembina ekskul, semua ini dilakukan untuk menjaga nama baik organisasi. Pemberian sanksi secara moral (pengarahan, pembinaan dan bimbingan) lebih baik dari pada pemberian sanksi secara fisik dan psikologis sebab siswa dalam ekskul merupakan peserta didik yang masih dalam proses pembelajaran

TIPE SISWA DI SEKOLAH
Ada 3 macam tipe siswa; pertama, siswa yang aktif belajar di kelas-banyak membaca buku-buku pelajaran-tanpa menghiraukan kegiatan-kegiatan di luar kegiatan pembelajaran, tipe siswa seperti ini punya target bagaimana bisa dapat nilai yang bagus atau kalau bisa mencapai peringkat satu dan mereka berasumsi bahwa mengikuti kegitan ekskul akan membuang-buang waktu saja (mubazir). Kedua, siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstra kurikuler mulai dari kegiatan PRAMUKA, PMR, PA, KIR, dan kegiatan-kegiatan lain di luar kegiatan belajar mengajar dan mereka sering lalai bahkan menjadi ketinggalan dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas, tipe siswa seperti ini sangat vocal dalam berbicara (diskusi) dan aktif dalam menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi. Ketiga; siswa yang di samping aktif belajar di kelas juga aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler, tipe siswa seperti ini memiliki target yang sangat besar, sebab di sampaing ingin sukses secara kognitif-pandai dalam menguasai mata pelajaran-juga ingin sukses dalam mengikuti kegiatan ekskul. Tipe yang ke tiga tergolong sangat berat dan jarang siswa yang melakukannya karena diperlukan tenaga yang ekstra keras.
Tipe yang paling ideal adalah tipe siswa yang ke tiga (T3) yaitu sukses dalam pelajaran dan kegiatan ektra kurikuler atau dalam tujuan hidup ”fiddunya khasanah wafil akhirati khasanah”(mencapai bahagia di dunia dan kebahagiaan akhirat). Semua siswa pasti mencita-citakan untuk menjadi tipe siswa yang ketiga’ pertanyaannya Apakah bisa…………….? kenapa tidak! asalkan mempunyai keinginan untuk bisa.

Disiplin waktu, aktif dan energik dan amanah
Ada 3 hal yang harus dilakukan agar menjadi siswa yang T3 yaitu: pertama Disiplin Waktu, kita harus membagi waktu dengan baik atau membuat jadual kegiatan mulai kita bangun tidur sampai dengan tidur lagi, kapan kita harus belajar di kelas dan kapan kita harus belajar berorganisasi di luar kelas (ekskul). Dengan disiplin waktu kita dapat menyelesaikan setiap beban dan tanggung jawab kita baik di kelas dan di luar kelas (ekskul) dan jangan sekali-kali kita menjadi perampok waktu, ciri-ciri perampok waktu adalah : Penundaan setiap tugas/pekerjaan, berbicara yang tidak penting (ngerumpi), melihat sesuatu yang tidak ada gunanya, jalan-jalan tanpa tujuan, kurangnya rencana harian, Melakukan sesuatu secara emosional atau tanpa adanya pertimbangan yang matang, tidak bisa mengatakan tidak terhadap ajakan teman yang tidak berguna dan kebiasaan hidup yang tidak baik.
Ke dua Aktif dan Energik, kita harus tetap aktif dan sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ekskul dan menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh kita khususnya bagaimana cara dan waktu makan dan olah raga kita serta menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita sehingga segala aktifitas yang kita lakukan baik di kelas maupun di luar kelas (ekskul) tidak akan terbengkalai.
Ke tiga Amanah, lakukanlah setiap tanggung jawab yang diberikan baik di kelas (tugas yang diberikan oleh guru) maupun di luar kelas (tanggung jawab organisasi) dengan baik dan penuh tanggung jawab. Dan jangan sekali-kali menyalagunakan organisasi khususnya untuk kepentingan pribadi.

Untuk mencapai T3 memang tidaklah mudah dibutuhkan tenaga dan fikiran yang serba ektra pula, makin ektra tenaga dan fikiran yang keluarkan makin berkualitas pula hasil yang didapatkan. Tidak ada pemimpin yang berkualitas yang tercipta dari kemudahan dan atau tanpa adanya usaha yang keras, akan tetapi pemimpin yang berkualitas dan berwibawa adalah pemimpin yang tercipta melalui proses yang panjang yaitu usaha keras serta penuh dengan tantangan dan rintangan yang berat serta pernah mengalami kegagalan dalam berusaha.

sumber:          http://kfcngalah.wordpress.com/2009/03/31/kegiatan-ekstra-kurikuler-ekskul-memainkan-peran-penting-dalam-pengembangan kepemimpinan-masa-depan/