Sunday, November 22, 2009

SELEKSI, PENEMPATAN & ORIENTASI



Pada pertemuan ke 6, Pak Amri menjelaskan tentang seleksi, penempatan dan orientasi. untuk itu pertama kita akan membahas tentang seleksi terlebih dahulu.
SELEKSI
Seleksi merupakan serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Dimana penyeleksian merupakan perpaduan antara kebutuhan pelamar dan kebutuhan lembaga pendidikan. Jika antara pelamar dan lembaga pendidikan memiliki kebutuhan yang berbeda maka pelamar tidak di terima dalam proses penyeleksian.
Tantangan dalam seleksi terdiri atas :
1. Tantangan Supply; tantangan supply merupakan tantangan yang terkait dengan ketersediaan calon.
  • Dapat dikatakan positif jika makin banyak pelamar maka makin mudah untuk memilih yang terbaik. 
  • Dapat dikatakan negatif jika banyak pelamar maka pekerjaan administrasi semakin bertambah, waktu yang dibutuhkan juga semakin lama, dibutuhkan sumber daya yang lebih banyak. Jika dalam proses seleksi terdapat banyak pelamar, maka biaya yang dibutuhkan juga semakin besar.
2. Tantangan Etnis
  • Kesetaraan gender; apakah siswa yang akan diterima semuanya wanita atau laki-laki?
  • Familly sistem (KKN); proses penerimaan siswa baru karena adanya rekomendasi atau dengan tes
  • Sogokan (surat sakti); dapat berbentuk uang.
  • Transparansi, 
3. Tantangan Organisasional
  • Visi dan misi organisasi; kejelasan untuk melihat dan menunjukan kepastian keberadaan sekolah tersebut.
  • Keterbatasan: sarana, pembiayaan dan alokasi.
  • Materi layanan
  • Sumber daya manusia

Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses seleksi :
1. Seleksi Administratif
  • Untuk mengetahui secara administratif telah terpenuhi
  • Seleksi administratif mencangkup : a. pengisian formulir, b. bukti pembayaran seleksi jika ada, c. kelengkapan dokumen pendukung (ijazah, NEM, Sertifikat), d. ketentuan lain-lain
2. Tes-tes, alat bantu untuk memadukan kriteria yang diterima dengan kondisi calon siswa atau pelamar.
  • Alat tes harus memenuhi standar, harus valid dan reliabel.
  • Tidak semua indikator yang ditetapkan bisa diukur dengan tes.
  • Materi tes terdiri dari psiko tes, pengetahuan (potensi akademik), performance.
  • Harus memperhatikan aspek kelayakan (feasibility) dan fleksibilitas.
3. Wawancara seleksi 
  • Percakapan formal dan mendalam yg dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal yang dapat diterima (acceptability) calon.
  • Tipe wawancara: individual, kelompok.
  • Jenis pertanyaan: tidak terstruktur, terstruktur, campuran, problem solving, stress interview.
  • Pewawancara harus active listening, ramah, menunjukkan perhatian kepada orang lain.
  • Terminasi; beri kode jika waktu habis.
  • Evaluasi hasil wawancara ; pada saat wawancara harus menggunakan acuan. 
Kesalahan dalam wawancara
  • Hallo effect -- menggunakan data terbatas, berprasangka tentang hal-hal lain
  • Leading question -- mengarah pada jawaban yang diinginkan pewawancara
  • Personal biases  -- prasangka pewawancara terhadap kelompok tertentu
  • Domininasi pewawancara -- menggunakan waktu untuk menceritakan diri sendiri pewawancara atau tidak relevan dengan materi pewawancara. 
4. Pemeriksaan referensi  
  • Personal references; informasi karakter calon dari orang-orang yang mengenal secara dekat.lebih menekankan aspek positif dari calon. Muatan terdiri dari kemampuan akademik, kemampuan  finansial, kemampuan menjalani proses pendidikan
  • Performance references; referensi yang menggambarkan kemampuan atau prestasi calon -- dibuktikan dgn fotocopy dokumen. 
5. Evaluasi medis
  • Menunjukkan kesehatan calon siswa.
  • Pelaksana : lembagaĆ   pendidikan secara mandiri atau menyerahkan kepada lembaga kesehatan. 
  • Arah : a. mengurangi alokasi anggaran untuk kesehatan dan asuransi,  b. Agar calon lancar mengikuti proses pendidikan tanpa halangan kesehatan.
6. Keputusan penerimaan
  • Media : papan pengumuman, surat, jaringan internet, telpon.
  • Materi: a. hanya yang lulus, b. termasuk cadangan, c. yang tidak diterima juga diumumkan.

PENEMPATAN
1. Menempatkan calon yang lulus seleksi pada kelas yang sesuai dengan kemampuan atau kondisi lain peserta didik. 
2. Dasar penempatan dapat dilakukan dengan melihat :


  • Hasil seleksi
  • Homogen atau heterogen 
  • Jadwal belajar
  • Gender 
  • Lain-lain  
ORIENTASI / INDUKSI

1. Memperkenalkan siswa baru terkait hak dan kewajiban, dengan organisasi, dengan siswa lain.
2. Muatan materi orientasi terdiri dari  

  • Masalah-masalah organisasional
  • Perkenalan
  • Hak dan kewajiban
  • Fasilitas
  • Mekanisme, prosedur, ketentuan tentang: pembelajaran, pembimbingan, ujian.
3. Bentuk 
  • Formal : ada acara khusus yang bersifat formal.
  • Informal (buddy system); siswa baru diajak berkeliling melihat fasilitas dan menemui pihak-pihak terkait yang ada disekolah baru.

4. Manfaat orientasi 
  • Dengan orientasi siswa dapat melakukan penyesuaian diri dengan keadaan sekolah barunya.
  • Optimalisasikan kemampuan yang ada dalam dirinya.
  • Dengan orientasi dapat menumbuhkan kohesivitas.