Saturday, October 17, 2009

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Pada pertemuan ke-3 mata kuliah Manajemen Peserta Didik, Bapak Amril Muhammad selaku dosen kami, menjelaskan materi perkulihan tentang "Psikologi Perkembangan". Awalnya Beliau menjelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan kepada kami. Beliau menjelaskan bahwa;
  • Pertumbuhan  adalah perubahan yang bersifat kuantitatif mengenai aspek fisik atau biologis. Pertumbuhan berhubungan dengan; ukuran tubuh (tinggidan berat), proporsi tubuh, pertumbuhan tulang, pertumbuhan otot dan lemak, sistem susunan syaraf pusat, ciri-ciri seks, pertumbuhan gigi.
  • Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani. Perkembangan terjadi karena faktor kematangan dan belajar, faktor bawaan dan lingkungan. Walau pola perkembangan sama tetapi kecepatan perkembangan berbeda-beda.

Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan memiliki berbagai kebutuhan,  diantaranya kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contohnya adalah seperti sembilan bahan makanan pokok atau sembako, rumah tempat tinggal, pakaian, dan lain sebagainya.

Kebutuhan sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya menunjang kebutuhan primer. Misalnya seperti makanan yang bergizi, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, perumahan yang baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategori mewah.
Kemudian Pak Amril Menjelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kesimpulan yang saya dapat ; 
  • Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera. Contoh : Kita butuh makan, kalau kita tidak makan maka kita akan merasa sakit. 
  • Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang. Contoh : Kita ingin makan di restoran kalau kita tidak dapat memenuhi keinginan kita karena tidak mempunyai banyak uang, kita masih tetap dapat makan di tempat lain yang harga makanannya jauh lebih murah.
Aliran Psikoper
  1. Asosiasi; John Lock mengatakan bahwa manusia dilahirkan seperti kertas putih yang kemudian diisi dengan pengalaman. Pengalaman dapat dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pengalaman luar dan pengalaman dalam. Pengalaman Luar adalah pengalaman yang diperoleh dengan panca indra yang menimbulkan "sensation". Pengalaman dalam adalah Pengalaman mengenai keadaan dan kegitan batin sendiri yang menimbulkan "reflexsi".
  2. Aliran gestalt; perkembangan adalah proses deferensiasi. Dalam proses deferensiasi ini yang merupakan primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder.
    Ketika Behaviorisme berkembang pesat di Amerika Serikat, maka di negara Jerman muncul aliran yang dinamakan Psikologi Gestalt (arti kata Gestalt, dalam bahasa Jerman, ialah bentuk, pola, atau struktur). Para psikolog Gestalt yakin bahwa pengalaman seseorang mempunyai kualitas kesatuan dan struktur. Aliran Gestalt ini muncul juga karena ketidakpuasan terhadap aliran strukturalis, khususnya karena strukturalis mengabaikan arti pengalaman seseorang yang kompleks, bahkan dijadikan elemen yang disederhanakan. Aliran psikologi Gestalt mempunyai banyak tokoh terkemuka, antara lain Wolfgang Kohler, Kurt Koffka, dan Max Wertheimer.


  3. Aliran sosiologis; Perkembangan merupakan proses sosialisasi.
Perkembangan Intelektual (remaja) 
    a. Deduktif Hipotesis
  • Mengawali pemikiran bersifat teoritis
  • Menganalisis masalah
  • Mengajukan pendapat atau prediksi
  • Mencari hubungan antara proposal 
    b. Menganalisis masalah
    c. Mengajukan cara penyelesaiaan masalah
    d. Mengajukan pendapat

Implikasi dalam dunia pendidikan 
  • Memberikan kesempatan untuk diskusi, memberikan tugas penulisan makalah.
  • Mengamati kecenderungan siswa untuk berpartisipasi.
  • Jangan batasi pengetahuan mereka dan kecakapan untuk memanfaatkan yang diketahui.
  • Kadang kesulitan menangkap konsep-konsep abstrak.
  • Diskusi dapat membantu meningkatkan pemahaman.
  • Guru perlu menjelaskan konsep yang abstrak secara simpatik.
  • Beri peluang untuk melakukan penjelajahan.
  • Berikan tugas-tugas yang menantang.
  • Diusahankan munculnya minat jangka panjang. Relevansi dengan kehidupan masa depan.
  • Materi pembelajaran mengandung nilai-nilai instristik (bermakna bagi kehidupan).
  • Pembelajaran yang melibatkan pembelajaran secara aktif.
  • Peluang berekspresi dan berkarya.
  • Metode pembelajaran menggunakan keterampilan proses dan penemuan.

Perencanaan Peserta Didik


Pada pertemuan ke-4. Bapak Amril Muhammad menjelaskan kepada kami mengenai "Perencanaan Peserta Didik" pada mata kuliah manajemen peserta didik. Perencanaan merupakan langkah awal untuk melakukan suatu kegiatan.
Pada dasarnya pengertian perencanaan adalah:
  1. Perencanaan dibuat untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang.
  2. Pengambilan keputusan --- memilih alternatif terbaik --- beberapa alternatif.
  3. Sistematis; Menggunakan langkah-langkah dan prinsip-prinsip tertentu dapat dikatakan dengan menggunakan prinsip ilmiah (sesuai dengan  fakta dan data).
  4. Untuk mencapai tujuan yang ingin kita capai.
Perencanaan pendidikan adalah penentuan urutan tindakan, prakiraan biaya, serta penggunaan waktu untuk mengelola peserta didik yang didasari atas fakta dan data dengan memperhatikan prioritas yang wajar, bersifat efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.

Untuk apa kita membuat suatu perencanaan???
  1. Perencanaan dibuat untuk menentukan arah dan tujuan
  2. Perencanaan dibuat untuk menentukan apa yang akan dikerjakan
  3. Perencanaan dibuat untuk menentukan kapan dikerjakan
  4. Perencanaan dibuat untuk menentukan bagaimana cara mengerjakannya
  5. Perencanaan dibuat untuk menentukan siapa yang mengerjakan
Bagian dari Perencanaan Peserta didik:

Jalur Formal:
TK, SMP, SMA, Pesantren, MA, MTS, MI, SMK.


Faktor Eksternal
  • Industry and marketing; kita harus mengetahui keadaan pasar di daerah yang menjadi tujuan kita.
  • Competitor; kita harus mengetahui siapa dan bagaimana para pesaing kita.
  • Political and regulatory
  • Social
  • Human resources; sumber daya manusia hendaknya merupakan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang sangat baik.
  • Macroeconomic; kita harus tepat sasaran, dilihat dari berbagai aspek terutama dari aspek perekonomi dalam mendirikan sebuah sekolah.
  • Technological. Tekhnologi yang semakin berkembang mengaharuskan kita memiliki dan memanfaatkan tekhnologi yang ada.
Interbal Resources Analysis
  • Financial; dalam perencanaan peserta didik kita haru mengetahui keuangan yang kita miliki
  • Human resources assesment
  • Marketing audit
  • Operation and analysis
  • Internal resources; R&D ( Research & Deveploment)
Dalam membuat perencanaan dalam pendidikan. Kita harus mengetahui muatan-muatan dari perencanaan pendidikan, diantaranya :

  • Strategi
  • Kebijakan
  • Program
  • Prosedur
  • Metode
  • Sistem
  • Anggaran
  • Standar yang dibutuhkan
Materi dalam Perencanaan Pendidikan
  • Rekrutmen; proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu sesuai dengan perencanakan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • Seleksi; suatu proses menemukan tenaga kerja (tenaga pendidik) yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Biasanya dengan menggunakan surat lamaran.
  • Penempatan; peserta didik di tempatkan di kelas jurusan sesuai dengan keahliannya.
  • Orientasi; program yang dirancang untuk menolong peserta didik ( yang lulus seleksi) mengenal sekolah tempat mereka melakukan kegiatan belajar mengajar.
  • Pengembangan;dapat di definisikan sebagai suatu proses merekayasa perilaku perta didik sehingga merekai dapat menunjukan prestasi dan hasil belajar yang maksimal.
  • BK; memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih giat belajar.
  • Mutasi; pemindahan sekolah peserta didik.
  • Fasilitas layanan; fasilitas layanan harus tersedia agar memudahkan segala aktivitas pembelajaran.
  • Pemberhentian; pemberhentian peserta didik dapat dengan cara kelulusan, drop out atau pindah sekolah.
Perencanaan peserta didik harus dibuat dengan sebaik mungkin agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar pembelajaran dengan baik. Sehingga kelak akan menciptakan generasi-generasi yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas nantinya.
Pembahasan perencanaan peserta didik ini juga bermanfaat bagi kami khususnya untuk dapat merancang persekolahan yang baik sesuai dengan apa yang kita inginkan.

PARADIGMA BARU MANAJEMEN PENDIDIKAN

Pada Pertemuan pertama Bapak Amril Muhammad selaku dosen Manajemen Peserta Didik menjelaskan kepada kami mengenai "Paradigma Baru Manajemen Pendidikan".

Perlu diketahui sebelumnya paradigma adalah seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Trend masa kini pun berbeda dengan trend masa depan. Setiap trend mengalami perkembangan dan perbedaan. Untuk menghadapi trend masa kini ke masa depan seseorang manajer pendidikan biasanya menghadapi trend tersebut dengan menggunakan paradigma baru. Untuk dapat menghadapi trend-trend tersebut, manajer pendidikan harus mampu bersikap :
  1. Kompetitif ; seseorang harus mampu bersaing untuk menghadapi trend. Kita harus tahu terlebih dahulu siapa dan bagaimana para pesaing kita sesungguhnya. Kunci sukses yang sesungguhnya adalah berawal dari kemampuan dan kemauan yang dimiliki oleh diri kita sendiri. Janganlah takut untuk berkompetisi.
  2. Transparan; maksud dari transparan disini adalah dalam melakukan suatu tindakan kita harus bersikap terbuka , tidak ada yang kita tutupi. Sehingga orang lain mampu menilai apa saja yang kita lakukan sesungguhnya.
  3. Spesialisasi; seseorang hendaknya menjadi seseorang yang spesial dalam bidangnya. 
  4. Profesionalisme; untuk bersikap profesional seseorang harus melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati dan selalu memperbaharui dan menambah kemampuan yang dia miliki.
  5. Dinamis; maksud dinamis bahwa seseorang harus  selalu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada, serta mampu melakukan penyesuaian diri dalam lingkungannya. 
  6. Adaptif; mampu beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dan dengan trend-trend yang berkembang.  
Jika sikap-sikap tersebut dapat kita terapkan semaksimal mungkin, seorang manajer pendidikan akan dapat menghadapi trend-trend masa kini dan trend-trend masa depan dengan lebih baik. Untuk dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Maka terdapat tuntutan-tuntutan terhadap kompetensi sumber daya manusia; antara lain:

 a. Pengetahuan atau wawasan global  

  • Konseptual yang integratif dan  aplikatif
  • Orientasi pada solusi, inovasi dan kreatifitas 
  • Nilai-nilai Universal (Lintas Budaya)
b. Keterampilan global 

  • Komunikasi multi budaya ; kita dapat menguasai  bahasa-bahasa internasional seperti bahasa inggris, mandarin dan sebagainya.
  • Pemanfaatan tekhnologi informasi; dalam penggunaannya kita dapat menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi seefektif dan seefisien mungkin sehingga tujuan yang di inginkan dapat tercapai.
  • Pengembangan intelectual+ emotional+adversity Skill; sumber daya manusia berkualitas jika seseorang memiliki keseimbangan antara ketiga kecerdasan tersebut.
c. Sikap atau perilaku

  • Dinamis dan Flexible
  • Inisiatif dan Proaktif
  • Inovatif dan Kreatif
  • Mandiri atau Survive
        Kunci sukses dalam menghadapi trend dimana bukan sekedar hasil belajar dalam bentuk nilai raport atau ijazah tetapi dinilai dari karya atau prestasi yang kita buat. Maksudnya disini adalah jangan bangga memiliki nilai raport atau ijazah yang bagus, jika sesungguhnya kita tidak dapat menunjukan kemampuan yang kita miliki sebenarnya. Banggalah terhadap diri kita sendiri jika kita telah dapat membuat bangga orang-orang yang ada disekitar kita dengan prestasi-prestasi yang kita miliki.

Setidaknya harus ditanamkan lima prinsip hidup dalam diri kita, diantaranya:

  • be yourself.......
  •  if you not for yourself
  • who will be for you
  • do your best....
  • but be prepared for the worst

      Sebaik-baiknya seorang manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. Minimal kita harus dapat melakukan satu kebaikan dalam satu harinya dan kita jangan pernah takut untuk menghadapi trend-trend yang muncul dengan menggunakan paradigma baru yang kita miliki. Yang akan kita gunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.



Friday, October 9, 2009

Konsep Dasar Manajemen Kesiswaan

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya secara efektif dan efisien, untuk mencapai tujuan organisasi.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur (formal, informal, non formal); jenjang (dasar, menengah, tinggi) dan jenis pendidikan (umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, khusus) tertentu.
Jadi manajemen peserta didik adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran.
Fungsi Manajemen Peserta Didik terbagi menjadi 2, yaitu yang pertama adalah fungsi manajerial yang terdiri dari Planning, Organization, Actuating, Controling  (POAC). Kedua adalah fungsi operasional, yang terdiri dari rekrutmen, seleksi, penempatan, orientasi, Pengembangan, BK, layanan tambahan, pemberhentian, sistem informasi kesiswaa.

     A. Fungsi Manajerial. 
      a.  Perencanaan
1.    Pemilihan dan penetapan tujuan
Agar pemilihan dan penetapan tujuan tepat, prosesnya harus merupakan hasil analisis data yang diproyeksikan ke masa depan dalam bentuk harapan-harapan yang diusahakan untuk dicapai dengan melakukan berbagai kegiatan.
2.    Analisis kohort : menjelaskan akibat yg terjadi terhadap populasi kohort setelah diamati dan diikuti selama jangka waktu tertentu.
3.    Penentuan:
·         strategi
·         kebijakan
·         program
·         prosedur
·         metode
·         sistem
·         anggaran
·         standar yang dibutuhkan
       b.    Pengorganisasian
1.    Penentuan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai tujuan.
2.    Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau tim kerja.
3.    Penugasan tanggung jawab tertentu. Tanggung jawab adalah keharusan melaksanakan wewenang dengan sebaik-baiknya sebagai suatu kewajiban, agar hak untuk melakukan suatu tindakan tidak disalah gunakan.
4. Pemberian kewenangan.
        c.    Pengarahan.
Pengarahan berarti memelihara, menjaga, dan memajukan organisasi melalui setiap personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap usahanya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan.
Kegitan pengarahan dapat berbentuk sebagai berikut :
1.    Membuat orang mau bekerja
2.    Komunikasi
3.    Motivasi
4.    Disiplin
       d.    Pengawasan
1.    Apakah tujuan tercapai ?
2.    Kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan jangan terjadi lagi
3.    Penetapan standar
4.    Penentuan ukuran kinerja
5.    Pengukuran hasil pelaksaan ----- dibandingkan dengan standar
6.    Pengambilan tindakan koreksi -----bila ada penyimpangan

B. Fungsi Operasional

a.    Rekrutmen
1.    Membuat calon siswa terpikat
2.    Saluran informasi
3.    Evaluasi: jumlah pendaftar, jumlah yang diterima, jumlah yang masuk
4.    Form-form

b.    Penempatan
1.    Penempatan di kelas
2.    Penjurusan
3.    Manajemen kelas: posisi, moving class, staying class

c.    Orientasi
1.    Tujuan
2.    Materi : sejarah, fasilitas, hak dan kewajiban, personalia, tata tertib, tata krama
3.    Teknis, mekanisme, cara
4.    Waktu
5.    pelaksana

d.    Pengambangan
1.    Kurikuler ---- akademik
2.    Ko kurikuler
3.    Ekstra kurikuler
4.    Organisasi ---- kepemimpinan

e.    Bimbingan dan konsel
1.     merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang;
2.      mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;
3.      menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya;
4.      mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

f.     Fasilitas dan Layanan
1.    Beasiswa
2.    Kantin
3.    UKS, klinik, dokter kecil
4.    Sarana olahraga dan seni
5.    Sarana ibadah

g.    Pemberhentian
1.    Droup out
2.    Pindah ---- mutasi
3.    Lulus

Wednesday, October 7, 2009

KEGIATAN EKSTRA KURIKULER (EKSKUL) MEMAINKAN PERAN PENTING DALAM PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN MASA DEPAN


EKSKUL MELAHIRKAN PEMIMPIN MASA DEPAN

Ekskul investasi bagi diri sendiri
                Kita sering menjumpai atau bahkan mengalami sendiri ketika menjadi siswa mulai dari sekolah dasar (SD/SLTP) sampai dengan SMA bahkan sampai pada tingkat universitas. Banyak siswa/mahasiswa atau teman-teman kita yang aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, PMR, PA, KIR, musik teater dll), tanpa disadari aktifitas yang mereka lakukan sebenarnya menjadi investasi bagi diri sendiri, sebab banyak pemimpin-pemimpin negara dan pemimpin perusahaan (bisnisman) maupun organisasi besar sekarang ini mereka berasal dari siswa yang dulunya aktif mengikuti kegiatan di sekolah.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh institute Kepemimpinan dan manajemen (ILM) di Inggris yang melibatkan 500 orang pebisnis atau manajer menyimpulkan bahwa kebanyakan pemimpin masa depan sudah menampakkan tanda-tandanya, atau dikenali lingkungannya sejak usia dini.
Kegiatan ekstra kurikuler memiliki peran yang penting dalam melahirkan pemimpin masa depan sebab sepertiga laki-laki yang menjadi pemimpin dulunya adalah anggota pramuka, sementara 42% perempuan yang kini menjadi pemimpin dulu juga aktif dalam kegiatan di luar pelajaran atau sekarang dikenal dengan istila EKSKUL, dan 16% adalah anggota paduan suara serta 10 pemain musik dalam kelompok orkesta sekolah.(www.pertalhr.2007).

keseriusan, keaktifan dan keuletan
Oleh sebab itu keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekskul sangat penting sekali, karena berawal dari berorganisasi inilah akan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan bangsa. Pemimpin masa depan bangsa Indonesia adalah siswa-siswa yang sekarang lagi aktif mengikuti kegiatan ekskul di sekolah-sekolah.
Dalam berorganisasi siswa tidak hanya sekedar mengikuti organisasi, akan tetapi dibutuhkan keseriusan, keaktifan dan keuletan, dengan ini akan dapat melahirkan siswa yang mandiri, kreatif dan handal serta memiliki kemampuan untuk dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Karena dalam berorganisasi siswa tidak lepas dari berbagai macam rintangan, halangan, atau persoalan-persoalan yang muncul baik dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi, dari sinilah siswa memulai kreatifitasnya dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul.

PANDANGAN NEGATIF TERHADAP EKSKUL
Ada juga siswa yang memandang sebelah mata akan keberadaan ekskul, yang menganggap bahwa ekskul adalah kegiatan hura-hura, ajang untuk mencari……?, bahkan dijadikan tempat bagi siswa yang malas belajar di kelas, atau kegiatan yang tidak ada manfaatnya sama sekali, sebenarnya itu semua tidak benar, sebab kejadian-kejadian yang tidak baik dan pantas yang pernah terjadi di ekskul itu bukan karena organisasi secara universal tetapi disebabkan oleh oknum-oknum ekskul yang tidak bertanggung jawab, sehingga dapat mencemarkan nama baik organisasi.
Sanksi moral bagi siswa yang terbukti melakukan pelanggaran perlu ditindak oleh organisasi maupun pihak sekolah khususnya memberikan pengarahan, pembinaan dan bimbingan oleh Pembina ekskul, semua ini dilakukan untuk menjaga nama baik organisasi. Pemberian sanksi secara moral (pengarahan, pembinaan dan bimbingan) lebih baik dari pada pemberian sanksi secara fisik dan psikologis sebab siswa dalam ekskul merupakan peserta didik yang masih dalam proses pembelajaran

TIPE SISWA DI SEKOLAH
Ada 3 macam tipe siswa; pertama, siswa yang aktif belajar di kelas-banyak membaca buku-buku pelajaran-tanpa menghiraukan kegiatan-kegiatan di luar kegiatan pembelajaran, tipe siswa seperti ini punya target bagaimana bisa dapat nilai yang bagus atau kalau bisa mencapai peringkat satu dan mereka berasumsi bahwa mengikuti kegitan ekskul akan membuang-buang waktu saja (mubazir). Kedua, siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstra kurikuler mulai dari kegiatan PRAMUKA, PMR, PA, KIR, dan kegiatan-kegiatan lain di luar kegiatan belajar mengajar dan mereka sering lalai bahkan menjadi ketinggalan dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas, tipe siswa seperti ini sangat vocal dalam berbicara (diskusi) dan aktif dalam menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi. Ketiga; siswa yang di samping aktif belajar di kelas juga aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler, tipe siswa seperti ini memiliki target yang sangat besar, sebab di sampaing ingin sukses secara kognitif-pandai dalam menguasai mata pelajaran-juga ingin sukses dalam mengikuti kegiatan ekskul. Tipe yang ke tiga tergolong sangat berat dan jarang siswa yang melakukannya karena diperlukan tenaga yang ekstra keras.
Tipe yang paling ideal adalah tipe siswa yang ke tiga (T3) yaitu sukses dalam pelajaran dan kegiatan ektra kurikuler atau dalam tujuan hidup ”fiddunya khasanah wafil akhirati khasanah”(mencapai bahagia di dunia dan kebahagiaan akhirat). Semua siswa pasti mencita-citakan untuk menjadi tipe siswa yang ketiga’ pertanyaannya Apakah bisa…………….? kenapa tidak! asalkan mempunyai keinginan untuk bisa.

Disiplin waktu, aktif dan energik dan amanah
Ada 3 hal yang harus dilakukan agar menjadi siswa yang T3 yaitu: pertama Disiplin Waktu, kita harus membagi waktu dengan baik atau membuat jadual kegiatan mulai kita bangun tidur sampai dengan tidur lagi, kapan kita harus belajar di kelas dan kapan kita harus belajar berorganisasi di luar kelas (ekskul). Dengan disiplin waktu kita dapat menyelesaikan setiap beban dan tanggung jawab kita baik di kelas dan di luar kelas (ekskul) dan jangan sekali-kali kita menjadi perampok waktu, ciri-ciri perampok waktu adalah : Penundaan setiap tugas/pekerjaan, berbicara yang tidak penting (ngerumpi), melihat sesuatu yang tidak ada gunanya, jalan-jalan tanpa tujuan, kurangnya rencana harian, Melakukan sesuatu secara emosional atau tanpa adanya pertimbangan yang matang, tidak bisa mengatakan tidak terhadap ajakan teman yang tidak berguna dan kebiasaan hidup yang tidak baik.
Ke dua Aktif dan Energik, kita harus tetap aktif dan sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ekskul dan menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh kita khususnya bagaimana cara dan waktu makan dan olah raga kita serta menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita sehingga segala aktifitas yang kita lakukan baik di kelas maupun di luar kelas (ekskul) tidak akan terbengkalai.
Ke tiga Amanah, lakukanlah setiap tanggung jawab yang diberikan baik di kelas (tugas yang diberikan oleh guru) maupun di luar kelas (tanggung jawab organisasi) dengan baik dan penuh tanggung jawab. Dan jangan sekali-kali menyalagunakan organisasi khususnya untuk kepentingan pribadi.

Untuk mencapai T3 memang tidaklah mudah dibutuhkan tenaga dan fikiran yang serba ektra pula, makin ektra tenaga dan fikiran yang keluarkan makin berkualitas pula hasil yang didapatkan. Tidak ada pemimpin yang berkualitas yang tercipta dari kemudahan dan atau tanpa adanya usaha yang keras, akan tetapi pemimpin yang berkualitas dan berwibawa adalah pemimpin yang tercipta melalui proses yang panjang yaitu usaha keras serta penuh dengan tantangan dan rintangan yang berat serta pernah mengalami kegagalan dalam berusaha.

sumber:          http://kfcngalah.wordpress.com/2009/03/31/kegiatan-ekstra-kurikuler-ekskul-memainkan-peran-penting-dalam-pengembangan kepemimpinan-masa-depan/

Sunday, October 4, 2009

Motivasi Belajar

Oleh: AsianBrain.com Content Team 



Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.

Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.

Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?
Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:
  • Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
  • Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
  • Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
  • Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
  • Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Stimulus motivasi belajar
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
  • Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
  • Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.
Tips-tips meningkatkan motivasi belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.

Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:

  • Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
    Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

    Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

    Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
  • Belajar apapun
    Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.


  • "Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward  
Sumber : http://www.anneahira.com/motivasi/index.htm

Friday, October 2, 2009

Pendidikan Formal Dwi Syambudiarti

  1. TK mekar Indah   (1995-1996)
  2. SDN Halim 02 PT (1996-2002)
  3. MTsN 14 Jakarta (2002-2005)
  4. MAN 6 Jakarta (2005-2008)
  5. Manajemen Pendidikan, UNJ (2008- .......)

Biografi Dwi Syambudiarti

Pada hari jum'at tanggal 5 April 1991 saya "Dwi Syambudiarti" dilahirkan di R.S Islam jakarta. Saya terlahir dari keluarga yang tergolong sederhana. Bapak saya bernama Seno dan ibu saya bernama Salwiyah. Keduanya berasal dari suku jawa. Bapak berasal dari Yogyakarta dan Ibu berasal dari Purwokerto. Bapak merupakan seorang pensiunan pegawai  swasta, dan sekarang memiliki usaha kecil yang dibangun dirumah. Ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus guru TPA dan guru privat al-Qur'an. Saya bersyukur sekali memiliki kedua orang tua yang sangat menyayangi dan selalu membimbing saya serta selalu memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya.

Saya memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Budi Utariyanto. Kakak saya dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1980. Selisih umur saya dengan beliau adalah 11 tahun. Beliau adalah seorang Sarjana Komputer dari salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Beliau merupakan seorang pegawai di salah satu perusahan swasta dan menjabat sebagai Coordinator Account Receivable. Kakak saya menyalurkan bakatnya dengan membuka usaha jual beli komputer, service, deller pulsa elektric dan voucher. Usahanya bernama "oioi multisolution". Alhamdulillah sudah banyak yang berminat bergabung di dalam bisnis ini.

 
 Sejak kecil saya memiliki cita-cita menjadi seorang guru atau seseorang yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan. Pemikiran yang selalu melekat di benak saya bahwa pekerjaan guru adalah pekerjaan yang sangat mulia dan memiliki tanggung jawab yang amat sangat  besar.

Pada tahun 1995, saya memulai pendidikan formal di TK Mekar Indah dimana saya maerupakan seorang siswa yang lebih muda dari yang lainnya. Sejak kecil saya sudah dilatih untuk mandiri dan sampai sekarang pun saya masih tetap dilatih untuk lebih mandiri.

Pada tahun 1996, saya melanjutkan sekolah saya di SDN Halim 02 PT. Prestasi saya mulai meningkat sejak kelas 4 SD. Saya berhasil mendapatkan nilai 10 pada nilai Ujian Akhir Negara (UAN) SD. Pada saat itu saya merasa bangga pada diri saya sendiri dan tentunya orang tua saya juga sangat bangga kepada saya. Karena itu saya sangat menyukai pelajaran matematika hingga saat ini.

Setelah tamat SD saya berminat untuk melanjutkan sekolah di madrasah. Alhasil kemudian saya melanjutkan sekolah saya di Madrasah Tsanawiyah Negeri 14. Saya mulai mengikuti oraganisasi sekolah pada saat itu. Diantaranya OSIS dan PASKIBRA. Saya menjabat sebagai bendahara di OSIS MTsN 14 tahun 2003. Kemudian saya mewakili sekolah saya untuk mengikuti LDKO se’ DKI Jakarta yang diadakan selama 3 hari di Cibubur. Saya pernah meraih juara 3 pada lomba pengibaran bendera merah putih tingat MTs se’DKI Jakarta yang diadakan di Lubang Buaya, Jakarta timur.

Pada tahun 2005 saya melanjutkan sekolah saya di Madrasah Aliyah Negeri 6 Jakarta. Saya mengikuti organisasi OSIS, PASKIBRA dan Karya Ilmiah Remaja (KIR). Saya memilih jurusan IPA untuk jalur pendidikan saya di MAN. Pada saat itu saya menjalankan pendidikan saya dengan lebih semangat. Saya menjabat sebagai wakil ketua PASKIBRA dan Koordinator Pendidikan di OSIS. Sebenarnya saya menginginkan untuk menjadi seorang pengibar bendera di tingkat nasional atau paling standar di tingkat wilayah. Tetapi saya mengurungkan niat saya karena saya yakin saya tidak mampu untuk mencapai keinginan saya tersebut disebabkan mata saya yang mengalami minus sehingga tidak memenuhi syarat-syarat penyeleksian. Tetapi saya tetap bangga terhadap diri saya, saya bisa membantu teman-teman dan adik-adik kelas saya saat pengibaran bendera akan berlangsung. Sampai sekarang pun tetap seperti itu.

 Pada tahun 2007 saya di tugaskan mengikuti seleksi untuk mewakili Departemen Agama pada lomba KIR tingkat SMA/MA se’DKI Jakarta. Saya dan kelompok saya mengikuti seleksi lomba KIR bidang Biologi di TMII. Dan akhirnya saya terpilih sebagai perwakilan Departemen Agama untuk mengikuti perlombaan KIR bidang biologi kategori perorangan. dan kelompok saya mendapatkan juara 3.


Kemudian saya melanjutkan perlombaan tersebut di Ciloto, Jawa Barat selama 3 hari. Saya mengangkat judul “merubah beras kualitas rendah menjadi beras kualitas tinggi” alhamdulillah pada perlombaan itu saya meraih juara pertama lomba KIR tingkat SMA/MA se’DKI Jakarta bidang Biologi kategori perorangan. Saya juga pernah meraih juara 3 pada lomba debat energi alternatif tingkat SMA/MA se’Jabodetabek di UIN Syarif Hidayatullah. Perlombaan tersebut merupakan perlombaan dengan perjuangan yang sangat melelahkan di bandingkan dengan perlombaan-perlombaan lain yang pernah saya ikuti karena perlombaan tersebut berlangsung selama hampir 1 bulan.

Atas saran orang tua, guru dan teman-teman, pada tahun 2008 saya mengikuti seleksi PMDK Manajemen Pendidikan untuk melanjutkan pendidikan saya di Universitas Negeri Jakarta. Akhirnya saya lulus seleksi PMDK tersebut dan sampai sekarang tercatat sebagai salah satu mahasiswi jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta.  Saya yakin saya akan menjadi orang sukses di kemudian hari dan itu akan selalu tertanam di dalam diri saya sebagai motivasi kehidupan yang saya jalani saat ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru-guru saya yang telah mendidik saya sehingga saya bisa menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dan insyaAllah saya akan berusaha  untuk menjadi jauh lebih baik dari hari ini tentunya . Semoga cita-cita yang saya inginkan sejak kecil dapat tercapai  Amin.