Saturday, January 2, 2010

MANAJEMEN KELAS

Manajemen kelas merupakan berbagai jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.
Manajemen kelas sangat berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.
Masalah dalam manajem kelas terbagi dua yaitu :
1. Masalah individual
2. Masalah kelompok


1. Masalah Individual
Attention getting behaviors ( perilaku mencari perhatian);
Power seeking behaviors ( perilaku menunjukan kekuatan); contoh ada salah seorang siswa yang sering menawar-nawar tugas yang diberikan atau seorang siswa yang sering mengintervensi orang lain.
Revenge seeking behaviors ( perilaku menunjukan balas dendam); contoh: salah seorang siswa yang senang melihat gurunya melakukan kesalahan.
Helplessness ( peragaan ketidak mampuan)

2. Masalah Kelompok
Kelas kurang kohesif karena alasan jenis kelamin, suku tingkatan sosial ekonomi dan sebagainya sehingga perbedaan perbedaan tersebut akan menimbulkan masalah-masalah di dalam kelas.
Penyimpangandari norma-norma perilaku yang telah disepakati sebelumnya. Dalam hal ini terdapat kelompok siswa yang tidak meatuhi peraturan-peraturan di dalam kelas.
Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya. Tak jarang hampir di setiap kelas terdapat seseorang yang berbeda dengan semua teman sekelasnya. dan tak jarang teman lainnya memperlakukan seseorang itu dengan mereaksi secara negatif.
Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.
Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes terhadap guru, karena menganggap tugas yang diberikan guru kurang fair. Mungkin terlalu banyak dan sulit sehingga mereka mengganggap tugas yang diberikan guru terlalu memberatkan.
Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru.

Pendekatan Manajemen Kelas
Pendekatan otoriter; siswa perlu diawasi dan perlu diatur
Pendekatan intimidasi; mengawasi siswa dan menertibkan siswa dengan cara intimidasi
Pendekatan permisif; Memberiakan kebebasan siswa, apa yang ingin dilakukan siswa dan guru hanya memantau apa yang dilakukan oleh siswa
Pendekatan resep masakan; mengikuti dengan tertib dan tepat hal-hal yang sudah ditetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Pendekatan pengajaran; guru menyusun rencana pengajaran dengan tepat untuk menghinadari permasalahan perilaku siswa yang tidak diharapkan.
Pendekatan modifikasi perilaku; mengupayakan perubahan perilaku yang positif pada siswa.
Pendekatan iklim sosio-emosional; menjalin hubungan yang positif antara guru dan siswa.
Pendekatan sistem proses kelompok atau dinamika kelompok; meningkatkan dan memelihara kelompok kelas yang efektif dan produktif.

MOVING CLASS
Ciri- ciri dari moving class adalah rombongan belajar yang akan belajar suatu mata pelajaran harus mendatangi ruang/laboratorium mata pelajaran tersebut,
Guru mata pelajaran tetap berada di ruang/laboratorium mata pelajarannya. Jadi siswa berada dalam suasana baru setiap akan belajar suatu mata pelajaran.
Kondisi setiap ruang/laboratorium mata pelajaran akan disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran tersebut.


Adapun tujuan dari moving class adalah
  • Memfasilitasi siswa yang memiliki beraneka macam gaya belajar baik visual, auditori, dan khususnya kinestetik untuk mengembangkan dirinya.
  • Menyediakan sumber belajar, alat peraga, dan sarana belajar yang sesuai dengan karakter mata pelajaran
  • Melatih kemandirian, kerjasama, dan kepedulian sosial siswa. Karena dalam moving class mereka akan bertemu dengan siswa lain bahkan dari jenjang yang berbeda setiap ada perpindahan kelas atau pergantian mata pelajaran.
  • Merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan siswa (multiple intelegent)
  • Meningkatkan kualitas proses pembelajaran;
  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu pembelajaran pendamping mata pelajaran tetap berada di ruang/laboratorium mata pelajarannya, sehingga waktu pendamping mengajar tidak terganggu dengan hal-hal lain.
  • Meningkatkan disiplin siswa dan pendampin
  • Meningkatkan keterampilan pendamping dalam memvariasikan metode dan media pembelajaran yang diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehari-hari.
  • Meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan bersikap terbuka pada setiap mata pelajaran
  • Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

No comments:

Post a Comment